Prestasi membanggakan kembali muncul dari panggung kontes kecantikan remaja di Indonesia. Viola Azhira Widyansari berhasil meraih gelar Winner Puteri Batik Remaja Indonesia 2025 serta gelar Puteri Batik Remaja Indonesia Favorit tingkat nasional, sebuah pencapaian yang mengangkat nama DKI Jakarta dengan sangat gemilang.
Kemenangan Viola ini bukan merupakan titik awal dalam perjalanan kariernya di dunia pageant. Sebelumnya, siswa kelas 12 SMAN 28 Jakarta ini telah menunjukkan kemampuan luar biasanya dengan memenangkan gelar Puteri Remaja Indonesia Jakarta Pendidikan 2025.
Viola tidak bisa menyembunyikan rasa haru dan syukur yang mendalam atas mahkota yang kini disandangnya. Menurutnya, gelar ini bukan sekadar prestasi, melainkan amanah yang harus ia emban untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas di masyarakat.
“Saya sangat bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung saya untuk mencapai pencapaian ini. Gelar ini bukan hanya untuk saya, tetapi juga sebagai kesempatan untuk melestarikan batik Indonesia dan memperkenalkannya ke seluruh dunia,” ungkap Viola Azhira dengan tulus.
Perjalanan Viola Azhira tidak lepas dari inspirasi yang ia dapatkan di lingkungan rumahnya. Ketertarikan pada dunia modeling dan kontes kecantikan mulai tumbuh sejak ia mengamati serta menghargai sosok ibunya, yang juga memiliki pengalaman berkarier sebagai model.
“Saya pertama kali terinspirasi oleh mama. Di rumah, banyak foto-foto beliau saat masih aktif sebagai model. Dari sana, saya ingin menjadi sosok yang tidak hanya cantik tetapi juga memberi manfaat bagi banyak orang di sekitar saya,” ujar Viola Azhira menceritakan latar belakangnya.
Perjalanan Inspiratif Seorang Puteri Batik Remaja
Setiap langkah yang diambil Viola menunjukkan dedikasi dan semangat yang tulus. Meskipun menghadapi berbagai tantangan dalam persaingan di dunia pageant, ia telah membuktikan bahwa kerja keras dan kemauan untuk belajar dapat mengantarkannya hingga ke puncak prestasi.
Viola menyadari bahwa selain penampilan, sikap dan kepribadian yang baik sangat penting untuk menjadi seorang duta kebudayaan. Ia terus berupaya untuk menjadi teladan yang baik di kalangan remaja, terutama dalam hal melestarikan budaya lokal seperti batik.
Komitmen Viola untuk mengenalkan dan melestarikan batik terlihat jelas saat ia berbicara tentang pentingnya menjaga warisan budaya Indonesia. “Batik adalah simbol identitas bangsa kita. Dengan gelar ini, saya berharap dapat membuat masyarakat lebih mengenal dan mencintai batik,” tambahnya.
Berbagai kegiatan sosial pun telah ia lakukan sebagai bagian dari tanggung jawabnya. Viola bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, mulai dari kampanye kesadaran akan pentingnya pendidikan hingga mempromosikan pengrajin batik lokal.
Dalam perbincangan lebih lanjut, Viola mengungkapkan impiannya untuk mendirikan yayasan yang fokus pada pendidikan bagi anak-anak tidak mampu. Melalui yayasan tersebut, ia ingin berbagi ilmu dan pengetahuan yang ia peroleh selama berkarier di dunia pageant dan modeling.
Sikap optimis dan semangat berbagi yang dimiliki Viola menjadi contoh yang baik, terutama di kalangan remaja yang sedang mencari jati diri dan arah dalam hidup mereka. Ia ingin menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan ketulusan hati, impian bisa tercapai.
Rencana dan Harapan di Masa Depan
Dengan gelar yang diraihnya, Viola menyusun berbagai rencana masa depan. Ia ingin aktif di dunia modeling sekaligus melanjutkan pendidikan dengan baik, karena bagi Viola, pendidikan adalah kunci untuk meraih impian yang lebih besar.
Selain itu, Viola juga merencanakan untuk membawa batik Indonesia ke kancah internasional. Ia berkeinginan untuk mengikuti kompetisi pageant internasional, di mana ia dapat mengenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.
“Saya ingin mempromosikan batik dan menunjukkan bahwa kita memiliki budaya yang kaya dan unik. Dengan menjadi duta batik di pentas internasional, saya bisa menyebarluaskan kecintaan terhadap warisan budaya kita,” tegasnya penuh semangat.
Viola juga berharap bisa menginspirasi lebih banyak remaja untuk mencintai budaya bangsa. Ia meyakini bahwa dengan berbagi dan belajar bersama, generasi muda dapat lebih menghargai setiap aspek budaya yang ada di Indonesia.
Melalui berbagai kegiatan dan program yang akan ia jalankan, Viola berharap dapat mengubah pandangan masyarakat tentang pentingnya budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi teladan bagi yang lain adalah salah satu cara ia ingin berkarya untuk Indonesia.
Dalam perjalanan ini, Viola akan terus berusaha untuk mempertahankan integritas dan semangat juang yang dimilikinya. Tak hanya ingin menjadi pemenang di ajang kontes, tetapi dengan gelar yang diperolehnya, ia ingin menciptakan perubahan positif sehingga bisa memberi dampak yang lebih besar bagi bangsa.
Kesimpulan: Membangun Masa Depan Lewat Budaya dan Pendidikan
Viola Azhira Widyansari adalah contoh nyata dari seorang pemuda yang berani bermimpi dan berjuang untuk menggapai cita-citanya. Melalui perjalanan dan prestasi yang diraihnya, ia tidak hanya mengharumkan nama DKI Jakarta tetapi juga menjadi kebanggaan bagi Indonesia.
Dengan komitmen untuk melestarikan budaya batik dan fokus pada pendidikan, Viola menunjukkan bahwa kesuksesan tidak hanya diukur dari penghargaan atau gelar semata, tetapi juga dari kontribusi nyata yang diberikan kepada masyarakat.
Kisah Viola merupakan pengingat bahwa setiap dari kita memiliki potensi untuk berbuat baik dan memberikan manfaat, tak peduli seberapa kecil langkah yang diambil. Melalui kepemimpinan dan dedikasi, masa depan yang lebih baik pasti dapat terwujud.
