3 Berita Terbaik Hari Ini: Membatik Sebagai Terapi Pemulihan Mental ODGJ

Kegiatan membatik sebagai bagian dari terapi mental bagi Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) merupakan langkah positif yang diambil untuk mendukung pemulihan mereka. Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai terapi, tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang perlu terus dilestarikan.

Di Jember, Jawa Timur, sebuah acara membatik telah diadakan di Halaman Lingkungan Pondok Sosial. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa yang membantu para ODGJ dalam proses membatik, sehingga mereka dapat merasakannya sebagai bagian dari kegiatan kreatif yang menenangkan pikiran.

Kain mori berwarna putih menjadi kanvas bagi para ODGJ untuk menuangkan ide dan ekspresi mereka. Dengan bantuan canting dan pewarna, para peserta menciptakan karya seni yang unik. Aktivitas ini memungkinkan mereka merasakan kebanggaan pada produk budaya yang berasal dari tanah air.

Bersamaan dengan itu, peringatan Hari Kebudayaan pada 17 Oktober menjadi sorotan penting lainnya. Dinas Kebudayaan setempat mengadakan berbagai acara untuk merayakan pluralisme dan keberagaman yang menjadi identitas bangsa.

Kegiatan Membatik sebagai Terapi Mental ODGJ

Membatik bukan sekadar melukis di kain; ia merupakan jembatan untuk membantu ODGJ mengingat akan budaya yang dimiliki. Melalui proses ini, mereka diajak untuk terhubung kembali dengan diri mereka, serta menggali potensi yang mungkin tersembunyi.

Selain itu, membatik dapat membantu menurunkan tingkat stres dan mendukung proses penyembuhan mental. Ketika para peserta menciptakan motif batik, mereka merasakan kepuasan yang menumbuhkan rasa percaya diri dan kebahagiaan.

Dalam suasana yang tenang, ODGJ dapat mengeksplorasi kreasi mereka. Setiap motif yang tercipta bukan hanya gambar, tetapi juga representasi dari perjalanan kehidupan mereka.

Dengan dukungan dari pihak-pihak terkait, kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut. Para peserta juga didorong untuk terus berlatih dan menjadikan membatik sebagai salah satu hobi mereka di masa depan.

Peringatan Hari Kebudayaan Pertama Kali di Yogyakarta

Pada 17 Oktober, untuk pertama kalinya Hari Kebudayaan diperingati dengan tema “Merayakan Keberagaman.” Kegiatan ini diadakan di Museum Benteng Vredeburg, Yogyakarta, sebagai upaya untuk mengakui dan menghormati warisan budaya yang dimiliki oleh bangsa.

Perayaan ini dipimpin oleh Kementerian Kebudayaan dan dihadiri oleh berbagai tokoh seni serta masyarakat umum. Mereka berkumpul untuk merayakan beragam budaya yang ada di Indonesia, menciptakan suasana yang harmonis dan penuh warna.

Dalam acara tersebut, sejumlah lembaga yang berjasa dalam pengembangan dan pelestarian budaya menerima penghargaan. Tujuh lembaga yang terpilih mencerminkan komitmen mendalam terhadap pelestarian warisan budaya, baik di tingkat lokal maupun nasional.

Melalui perayaan ini, masyarakat diingatkan akan pentingnya menjaga keragaman budaya yang kaya. Adanya dukungan pemerintah dalam menyelenggarakan acara ini menunjukkan kekuatan bersama untuk merayakan kebudayaan.

Dengan penetapan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan, diharapkan semakin banyak kalangan masyarakat yang peduli terhadap pelestarian budaya. Inisiatif ini diharapkan menjadi langkah awal bagi pendidikan budaya di berbagai lapisan masyarakat.

Kinerja Maskapai Terbaik di Kelas Ekonomi

Sementara itu, Cathay Pacific Airways baru-baru ini meraih penghargaan sebagai maskapai dengan kelas ekonomi terbaik. Peringkat ini diberikan berdasarkan sejumlah kriteria, termasuk kenyamanan kursi dan kualitas makanan pada penerbangan.

Dengan fasilitas yang memadai, seperti kursi yang dapat disesuaikan serta pelayanan makanan yang setara dengan restoran bintang Michelin, maskapai ini berhasil menarik perhatian para penumpang. Keberhasilan ini mencerminkan investasi yang dilakukan untuk meningkatkan pengalaman perjalanan.

Di pesawat Boeing 777-300ER, penumpang dapat menikmati kenyamanan maksimal dengan sandaran kepala yang ergonomis dan rak khusus untuk perangkat kecil. Ini menunjukkan bagaimana maskapai berusaha memenuhi harapan penumpang yang semakin tinggi.

Pemberian penghargaan ini direspons positif oleh CEO Cathay Pacific, yang menegaskan komitmen perusahaan terhadap pelayanan pelanggan. Penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas layanan di setiap aspek.

Kinerja terbaik dalam industri penerbangan tidak hanya ditentukan oleh harga tiket, tetapi juga kenyamanan dan layanan yang diberikan. Dengan prestasi ini, Cathay Pacific melangkah lebih jauh untuk mempertahankan posisinya di pasar yang sangat kompetitif.

Related posts