Situasi di Kampung Adat Waruwora masih sangat memprihatinkan, bahkan setelah satu hari kejadian. Meskipun api utama telah padam, ancaman dari reruntuhan bangunan yang belum sepenuhnya aman masih menghantui warga setempat.
Sampai dengan Sabtu sore, 6 Desember 2025, asap masih terus mengepul dari beberapa titik. Ini menandakan bahwa proses pendinginan dan pembersihan masih jauh dari kata selesai, membuat pendirian tenda darurat menjadi krusial bagi para pengungsi.
Kondisi cuaca yang tidak menentu, terutama dengan datangnya musim penghujan, turut memperburuk keadaan. Kebutuhan dasar para pengungsi menjadi sorotan utama yang perlu ditangani segera agar mereka bisa bertahan lebih lama hingga situasi membaik.
Ira melaporkan bahwa stok logistik di tempat pengungsian sangat terbatas. Ia mencatat perlunya bantuan mendesak yang diperlukan oleh korban terutama di area yang paling terdampak.
“Kebutuhan mendesak yang harus segera dipenuhi mencakup perlengkapan sekolah, selimut, penerangan, air bersih, alas tidur, dan kebutuhan pokok lainnya,” urai Ira menambahkan bahwa kondisi musim hujan semakin memperburuk situasi.
Kondisi Pengungsi dan Ketersediaan Logistik yang Terbatas
Saat ini, para pengungsi terpaksa tinggal di tenda darurat yang didirikan dengan seadanya. Banyak di antara mereka yang kehilangan rumah dan harta benda akibat kebakaran yang melanda kampung mereka.
Kondisi mereka cukup memprihatinkan, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan. Tanpa adanya perlindungan yang memadai, kesehatan dan kesejahteraan mereka terancam.
Ruang pengungsian yang ada tampaknya tidak cukup untuk menampung semua korban. Hal ini mengakibatkan kerumunan yang berpotensi menimbulkan masalah baru dalam penanganan kesehatan dan sanitasi.
Juga terdapat tantangan besar dalam hal menyediakan air bersih. Infrastruktur penampungan yang ada belum mampu memenuhi kebutuhan semua pengungsi secara berkelanjutan.
“Saat ini, hanya tersedia dua tandon dengan kapasitas 1.500 liter yang bergantung sepenuhnya pada pengisian dari mobil tangki. Ketersediaan air yang terus-menerus sangat sulit dijamin,” tutup Ira.
Pentingnya Sanitasi dan Kesehatan di Tengah Krisis
Menghadapi musim hujan, masalah sanitasi menjadi sangat urgent. Air bersih yang tidak terjamin membuat para pengungsi rentan terhadap penyakit.
Kurangnya akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak mengancam kesehatan mereka. Banyak korban yang terpaksa menggunakan fasilitas umum yang tidak higienis.
Keadaan ini semakin diperburuk oleh kekhawatiran akan kemungkinan wabah penyakit yang bakal menyebar meski masalah ini sudah mulai diatasi. Penanganan kesehatan menjadi prioritas yang tidak bisa ditunda lebih lama lagi.
Bantuan medis dan pengobatan juga diperlukan untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan yang lebih besar. Organisasi kemanusiaan dan pemerintah setempat perlu bersinergi dalam penanganan ini.
“Tidak cukup hanya memberikan layanan kesehatan, tetapi juga edukasi tentang sanitasi harus diberikan agar masyarakat mengetahui cara menjaga kesehatan mereka,” saran Ira.
Pentingnya Kerjasama dan Solidaritas dalam Penanganan Bencana
Menghadapi bencana seperti ini, solidaritas antara masyarakat sangat penting. Persepsi bahwa mereka tidak sendiri dapat memberikan semangat dan harapan kepada para pengungsi yang tengah berjuang.
Kerjasama antara berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah, sangat diperlukan untuk memberikan bantuan yang cepat dan tepat. Upaya bersama dapat mempercepat proses pemulihan dan membantu meringankan beban para korban.
Penggalangan dana dan donasi juga akan sangat membantu dalam menyuplai kebutuhan mendasar bagi para pengungsi. Kesadaran masyarakat untuk bersatu dalam kesusahan ini menjadi kunci dalam penanganan masalah yang ada.
Dengan saling membantu, pengungsi bisa mendapatkan fasilitas yang lebih baik untuk tinggal sementara. Diharapkan dengan dukungan yang optimal, mereka bisa merasakan harapan di tengah kesulitan ini.
“Mari kita ingat bahwa setiap bantuan, sekecil apapun, sangat berarti untuk mereka yang melakukan perjuangan untuk bertahan hidup dan memulai kembali,” tutup Ira, menghadapi tantangan yang ada dengan harapan.
