Pelajar Jabar Soroti MBG dan Dorong Desentralisasi Pengelolaan

Desakan untuk mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) muncul dari berbagai kalangan, termasuk pelajar di Jawa Barat. Fenomena ini mengindikasikan semakin besarnya perhatian publik terhadap kesehatan dan keselamatan siswa dalam program yang seharusnya mendukung mereka.

Ketidakpuasan ini tidak hanya datang dari pemerhati pendidikan dan kesehatan, tetapi juga langsung dari para pelajar yang mengalami dampak negatif dari program tersebut. Mereka berusaha untuk mengadvokasi hak mereka untuk mendapatkan makanan yang aman dan bergizi.

Jaringan pelajar di Jawa Barat yang dikenal sebagai Poros Pelajar Jabar telah mengajukan desakan tersebut kepada DPRD setempat. Mereka mencermati adanya insiden keracunan makanan yang berulang dan berpendapat bahwa program ini perlu dievaluasi secara menyeluruh.

Pentingnya Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis di Jawa Barat

Pengawasan yang ketat terhadap program MBG menjadi sangat penting untuk mencegah insiden serupa di masa depan. Sebagai langkah awal, Poros Pelajar menyampaikan temuannya kepada DPRD pada akhir September.

Naskah akademik yang mereka buat menggarisbawahi beragam temuan penting serta rekomendasi yang perlu diterapkan. Dalam naskah tersebut, mereka meminta evaluasi mendalam atas pelaksanaan program ini di seluruh Jawa Barat.

Pihak DPRD menerima naskah tersebut dan menyatakan komitmennya untuk mempertimbangkan setiap rekomendasi yang disampaikan. Ini adalah sinyal bahwa suara pelajar diperhitungkan dalam proses pengambilan keputusan.

Kekhawatiran Terhadap Kasus Keracunan Makanan

Angka keracunan yang muncul dari program MBG menjadi perhatian serius bagi banyak pihak. Data menunjukkan bahwa sebanyak 2.080 pelajar mengalami keracunan di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Bandung Barat dan Garut.

Kasus terbaru yang dilaporkan di Desa Luragung menambah daftar panjang insiden mengkhawatirkan. Hal ini menunjukkan bahwa ada masalah mendalam yang harus diatasi, terutama dalam hal keamanan pangan.

Sikap acuh tak acuh terhadap situasi ini hanya akan memperburuk keadaan. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan harus segera diterapkan untuk memastikan keamanan makanan yang disuplai kepada pelajar.

Rekomendasi dari Poros Pelajar untuk Program MBG

Dari hasil kajian yang disampaikan, muncul empat rekomendasi utama yang dikemukakan oleh Poros Pelajar. Rekomendasi ini difokuskan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan program MBG agar lebih berpihak pada pelajar.

Rekomendasi pertama adalah penguatan dasar hukum yang mendasari pelaksanaan program. Ini diperlukan agar ada kepastian dan tanggung jawab dalam pengelolaan program.

Sebuah komite pengawas independen juga diusulkan untuk dibentuk. Komite ini diharapkan bisa melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk pemantauan yang lebih transparan dan efektif.

Related posts