6 Kesalahan Minum Teh yang Dapat Merusak Usus Menurut Dokter Harvard

Teh merupakan minuman yang sangat populer di berbagai belahan dunia, dikenal karena kandungan antioksidannya yang tinggi serta efek menenangkan yang dapat ditimbulkannya. Banyak orang yang merasa senantiasa membutuhkan secangkir teh untuk memulai hari mereka dengan baik.

Meskipun banyak manfaat yang ditawarkan, ada sejumlah kebiasaan dalam minum teh yang bisa mengganggu sistem pencernaan. Serangkaian penelitian menunjukkan bahwa beberapa cara konsumsi teh malah berpotensi merugikan kesehatan usus, bukan sebaliknya.

Menurut dr Saurabh Sethi, seorang ahli gastroenterologi, terdapat kebiasaan tertentu saat minum teh yang sebaiknya dihindari agar tidak merusak fungsi usus. Mari kita simak penjelasannya lebih lanjut.

1. Minum Teh Saat Perut Kosong: Kenapa Sebaiknya Dihindari?

Banyak orang terbiasa mengonsumsi teh sebelum sarapan, namun hal ini bisa berbahaya bagi pencernaan. Setelah berpuasa seharian, lambung memiliki kadar asam yang cukup tinggi, dan jika kita menambahnya dengan kafein serta tanin dari teh, bisa menyebabkan peningkatan produksi asam lambung.

Kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah seperti kembung dan iritasi lambung. Jika kebiasaan ini terus berlanjut, dapat memicu peradangan kronis yang berdampak negatif pada dinding usus, mengakibatkan kesulitan dalam mencerna dan menyerap nutrisi.

Orang yang rutin mengonsumsi teh pada pagi hari juga biasanya mengalami kecemasan yang lebih tinggi serta penurunan energi. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi teh setelah makan untuk hasil yang lebih baik.

2. Menambahkan Gula dalam Jumlah Berlebihan: Perhatikan Dampaknya!

Banyak orang suka menambahkan gula ke dalam teh mereka untuk menciptakan rasa manis yang diinginkan. Namun, kelebihan gula dapat berakibat buruk bagi kesehatan usus dan pencernaan secara keseluruhan. Gula berlebih menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri jahat di dalam saluran pencernaan, berujung pada gangguan seperti kembung dan sembelit.

Kebiasaan ini tidak hanya mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus, tetapi juga meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Menariknya, apabila terlalu banyak gula ditambahkan, manfaat antioksidan yang terkandung dalam teh juga bisa hilang.

3. Teh Detoks atau Pelangsing: Apakah Aman?

Produk teh detoks dan pelangsing sering kali diklaim mampu menurunkan berat badan dengan cepat, namun efek sampingnya bisa sangat merugikan bagi pencernaan. Mengandung laksatif dan bahan herbal tertentu, teh ini dapat memicu iritasi usus serta menyebabkan sakit perut, diare, bahkan dehidrasi.

Meskipun efek laksatif bisa memberikan kesan bahwa usus menjadi “lebih bersih”, penggunaan jangka panjang sebenarnya dapat merusak fungsi alami usus dan mikrobiota. Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan teh jenis ini secara rutin demi menjaga kesehatan usus.

4. Konsumsi Ekstrak Teh Hijau Berlebihan: Apa Efeknya?

Teh hijau merupakan sumber polifenol yang bagus untuk mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Namun, ketika dikonsumsi dalam bentuk ekstrak berlebihan, dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan seperti mual dan diare.

Kafein serta tanin yang terkandung di dalamnya juga berpotensi memperparah masalah pencernaan. Sebaiknya, batasi konsumsi teh hijau tidak lebih dari 3-4 cangkir per hari, atau bahkan lebih sedikit jika Anda sensitif terhadap kafein.

5. Minum Teh Terlalu Panas: Bahaya yang Mengintai

Teh yang dikonsumsi pada suhu lebih dari 60 derajat Celsius dapat merusak lapisan esofagus dan lambung Anda. Suhu yang terlalu tinggi mengakibatkan peradangan dan menghasilkan reaksi sensitif pada jaringan mukosa.

Ketika jaringan tersebut terus-menerus bersentuhan dengan cairan panas, kemungkinan besar akan timbul luka bakar di mulut dan tenggorokan. Oleh karena itu, pastikan untuk mengonsumsi teh dalam keadaan hangat, bukan panas mendidih.

6. Minum Teh di Malam Hari: Dampak yang Mungkin Terabaikan

Meskipun minum teh pada malam hari tampaknya menyenangkan, sebenarnya bisa mengganggu kualitas tidur. Kandungan kafein yang ada dalam teh seperti chai atau teh hijau dapat menyebabkan peningkatan produksi asam lambung yang merugikan.

Kualitas tidur yang buruk sudah diketahui berhubungan erat dengan kesehatan usus yang optimal. Untuk membantu tubuh rileks dan mempertahankan fungsi pencernaan yang baik, sebaiknya pilihlah teh herbal tanpa kafein pada malam hari.

Related posts